Berulang kali permasalahan perbatasan antara indonesia dan negara tetangga (malaysia) menjadi bahan pembicaraan publik, sekrang temuan "pencaplokan" wilyah kembali di suarakan oleh DPR dan masyarakat. setelah sukses merebut Pulau Sipadan dan dn ligitan, Malaysia kembali membuat gerah Indonesia dengan mencaplok Dusun Camar Bulan dan Tanjung Datu di Kalimantan Barat....
berdsarkan berita dari editorial Koran Media Indonesia yang terbit 12 Oktober 2011, wakil Ketua Komisi I DPR TB. Hasanudin mengungkapkan fakta baru berdasarkan dokumen dan peninjauan lapangan bahwa kita (Indonesia) telah kehilangan 1.500 hektare di camar bulan dan 800 Ha di kawasan tanjung datu..tidak hanya itu saja, Malaysia juga ternyata sengaja memeperlakukan kedua wilayah tersebut bak wilayahnya sendri dengan menyulapnya jadi taman nasional...wah..wah...wah...
kondisi kesejahteraan yang jauh berbeda, menjadikan masyarakat di wilayah perbatsan acuh tak acuh dengan kondisi ini...hal ini juga diungkapkan salah satu hakim konstitusi yang pernah tinggal di wilayah perbatasan tentang kesenjangan pertumbuhan ekonmi dan pembangunan sehingga warga indonesia yang lebiih nyaman beraktivitas dan tinggal di malaysia, sampai2 ada warga indoesia yg jadi polisi di raja malaysia (kebangetan tuch)....
Cerita yang sama juga disampaikan oleh salah satu teman saya waktu kuliah, Dulu pasa kuliah saya sekamar dengan mahasiswa asal Kabupaten Bulungan Kalimantan Timur, yang kebetulan dekat dengan perbatsan Indonesia-Malaysia..dia bercerita tentang sejumlah perbedaan kesejateraan di daerah perbatsan, banyak waga indonesi yang berkaktifitas sehari-hari seperti ke pasar di wilayah malaysia, sselain jarak yang dekat suasananya juga nyaman dan harga terjangkau....
Pemerintah seharusnya tidak terlalu "reaktif" terhadap laporan ini, alih-alih membela diri dari kenyataan,, sebaiknya kita bersama-sama bekerja lebih baik untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI dari darat, laut dan udara, serta tak lupa memperhatikan secara penuh kondisi masayrakat di daerah perbatsan....jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup memadai bagi warga perbatasan, maka "Bullsit" kalo kesejahteraan dan perhatian masayarkat akan wilayah NKRI bisa dipertahnkan....
Mari kita jaga negeri ini...
bangun kembali wilayah perbatasan agar lebih baik..
jangan sampai warga di perbatasan lebih memilih "Negara tetangga" karena rumputnya lebih hijau.........Hijaukan rumput kita, supaya indah pada akhirnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar